Surakarta, 25 Oktober 2023
Dalam rangka merayakan Hari Jadi ke-65 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), para Guru Besar UMS menunjukkan kepedulian mereka terhadap tidak hanya masalah di Rempang, tetapi juga nasib yang tidak adil yang menimpa Bangsa Palestina akibat tindakan Israel.
Dalam salah satu momen yang penuh semangat, Prof. Dr. Markhamah, M.Hum, dengan tegas menyuarakan pesan tersebut saat membacakan bait pertama dari puisi yang berjudul ‘Prahara di Palestina’ yang ditulis oleh Ali Imron A.M.
“Saudara-saudara dari Bangsa Palestina, janganlah menahan air mata. Tetaplah memupuk semangat perlawanan dan jihad demi mencapai keadilan. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar,” ucap Markhamah di bait terakhir puisinya sambil mengutuk tindakan Zionis Israel.
Seruan takbir ini diikuti dengan tepukan tangan, menciptakan suasana haru di ruangan. Bahkan, beberapa tamu yang hadir pada Upacara Hari Jadi ke-65 UMS di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS pada hari Selasa (24/10) tak dapat menahan air mata mereka.
Para Guru Besar UMS juga mempersembahkan lagu dan puisi untuk mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap perlakuan yang tidak adil. Dua puisi yang ditulis oleh Prof. Dr. Ali Imron Al Ma’ruf tentang penderitaan Bangsa Palestina dibacakan dalam sidang senat terbuka.
Puisi pertama berjudul “Para Syuhada Muda” dibacakan oleh Wakil Rektor II UMS, Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si, Apt, M.Si, dan Prof. Dr. Endang Fauziati, M.Hum. Puisi kedua, “Prahara di Palestina,” dibacakan oleh Prof. Dr. Harun, M.Hum, dan Prof. Dr. Markhamah, M.Hum.
Pembuat puisi, Prof. Dr. Ali Imron A.M, mengungkapkan bahwa situasi di Timur Tengah telah sangat tidak manusiawi.
“Bayangkan, Bangsa Palestina telah menderita kekejaman dan brutalitas selama puluhan tahun, termasuk orang dewasa, ibu-ibu, dan anak-anak yang tidak bersalah. Ini melanggar hukum internasional yang melarang melibatkan warga sipil dalam perang,” kata Ali.
Dia juga menegaskan bahwa Palestina adalah pemilik sah dari tanah yang saat ini diperebutkan, sementara Israel dulunya adalah pihak pendatang. Namun, realitasnya telah terbalik.
“Ini adalah yang mendorong kami, dan Rektor sebagai pemimpin kami memberi tugas kepada saya untuk menyusun puisi ini. Jadi, Guru Besar UMS bersama-sama menyuarakan perhatian terhadap Rempang dan Palestina,” tegasnya.
Selain melalui puisi, UMS juga mengambil langkah untuk menggalang dana bagi Palestina. Dalam penggalangan dana tersebut, berhasil terkumpul sejumlah Rp 25.218.200. Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si, mengumumkan rencananya untuk menyumbangkan dana sebesar 1 miliar rupiah untuk mendukung Bangsa Palestina.
“Kami membuka donasi dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang signifikan. Saya sudah menganggarkan 1 miliar rupiah untuk Palestina, namun keputusan akhirnya akan diambil dalam rapat senat. Saya berharap agar inisiatif ini mendapatkan dukungan penuh, meskipun kami harus melalui proses rapat yang sesuai,”