Surakarta, 27 Agustus 2023
Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) di bawah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang berlangsung dari 25 hingga 27 Agustus 2023. Acara ini diadakan di Ruang Seminar Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Rakornas ini dihadiri oleh pimpinan LDK dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Dalam pembukaan acara pada Jumat, 25 Agustus, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, memberikan pesan inspiratif kepada para peserta. Ia juga meresmikan acara dengan tema “Sinergi Nasional Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas”.
Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si, menyambut baik kedatangan para pimpinan LDK dari seluruh penjuru Tanah Air. Sofyan Anif, yang juga Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, berbagi pengalaman dalam bidang dakwah komunitas. Ia mengungkapkan bahwa UMS telah mengembangkan berbagai strategi dakwah yang melibatkan kerja sama internal dan eksternal dengan lembaga-lembaga lain.
“Kami memberikan apresiasi besar terhadap kegiatan yang dilakukan oleh LDK PP Muhammadiyah. Setiap permintaan kerjasama dari LDK akan kami terima dengan senang hati,” ujar Sofyan Anif.
Rektor juga menekankan pentingnya pendekatan komunitas dalam upaya meningkatkan kontribusi dakwah dalam konteks kemajuan. Ia menganggap bahwa dakwah komunitas memiliki peran strategis dalam mengembangkan nilai-nilai kemajuan dalam ajaran Islam.
Ketua LDK, Muchammad Arifin, S.Ag., M.Ag., menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UMS atas dukungan penuh dalam pelaksanaan Rakornas. Ia berharap dukungan tersebut akan membawa berkah dan manfaat yang lebih besar bagi kampus dan komunitas sekitarnya.
Haedar Nashir, dalam amanatnya, memberikan arahan kepada para pimpinan Muhammadiyah. Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa hari ke depan, Rakornas akan membahas langkah-langkah konkret dari program dakwah komunitas yang dihasilkan dari Muktamar, serta berbagai praktik terbaik dari pengalaman LDK dalam melaksanakan program-program tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Haedar Nashir juga menyoroti kebutuhan untuk membantu kalangan masyarakat yang memerlukan dukungan. Ia menggarisbawahi bahwa Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat, terlepas dari latar belakang agama mereka.
Sebagai contoh nyata, Haedar Nashir menceritakan pengalaman Muhammadiyah dalam melakukan dakwah di daerah terpencil dengan mayoritas penduduk beragama Kristen. Muhammadiyah tidak hanya menyebarkan ajaran agama, tetapi juga memberikan pelatihan pertanian dan koperasi, yang berdampak positif pada masyarakat setempat.
Rakornas LDK juga menjadi momen untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara LDK dan Pondok Hj. Nuriyah Shobron UMS. MoU ini menggarisbawahi sinergi dalam mengembangkan dai komunitas di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Rakornas LDK Muhammadiyah tahun ini menggambarkan komitmen dan semangat untuk terus menerus berkontribusi dalam masyarakat melalui pendekatan dakwah komunitas yang efektif dan inklusif.