UMS Siap Luluskan Mahasiswa Tanpa Skripsi Melalui Publikasi Artikel Internasional Bereputasi

Surakarta, 20 Desember 2021

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk kali ke 7 kembali mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) International Summit on Science, Technology and Humanity (ISETH) 2021. Sebanyak 10 pembahasan dari berbagai bidang ilmu di presentasikan dalam gelaran ini.

Event internasional tahunan ini diadakan secara daring dan diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri. Pada ISETH 2021 ini sebanyak 650 karya ilmiah diterima dari total 811 karya yang dikirimkan untuk di seleksi oleh indeks internasional bergengsi Scopus dan WoS (Web of Science).

Ketua Panitia KTT ISETH 2021 Agus Ulinuha menjelaskan dari total 650 makalah yang masuk tersebut sebanyak 347 adalah karya mahasiswa, dan 24 makalah dari mahasiswa luar negeri yang menuntut ilmu di UMS,” papar Agus usai pembukaan KTT ISETH di Gedung Siti Walidah UMS, Senin (20/11).

Agus mengatakan dengan masuknya makalah ilmiah milik mahasiswa ini menjadi ganti ujian pendadaran skripsi bagi mereka.

“Nilainya secara kualitatif lebih prestisius ini, karena masuk ke jurnal ilmiah internasional sekelas Scopus dan WoS ini sangat sulit. Ini poin yang cukup penting bagi mahasiswa ketika lulus dengan track record sudah ada publikasi Tugas Akhir di tingkat internasional,” terang Agus.

Di level internasional, lanjut Agus, publikasi-publikasi berkualitas akan masuk dalam indeks Scopus dan WoS.

“Nanti kita akan melamar agar makalah-makalah ini bisa dimasukan dalam indeks tersebut. Nanti Scopus yang akan mereview dan mengevaluasi kemudian memutuskan apakah bisa memuat makalah yang dipresentasikan di ISETH. Kalau masuk akan muncul di laman Scopus. Ini yang berharga. Bahkan menjadi salah satu acuan Perguruan Tinggi kelas dunia. Jadi kalau ada mahasiswa yang makalah nya bisa masuk ke indeks Scopus itu tidak main-main,” tandas Agus.

Sementara itu, Rektor UMS Prof Sofyan Anif mengatakan penyelenggaraan KTT ISETH sebagai satu bentuk komitmen terhadap visi UMS.

“Sebagai pusat unggulan pengembangan Iptek Islami dan memberi arah perubahan secara terukur dengan pada tahun 2029 UMS menjadi world class university. Dengan menjadi world class university itu kita punya ruang yang lebih besar untuk berbuat banyak dalam  memberi arah perubahan terutama dengan produk-produk hasil riset dan publikasi ilmiah yang kita lakukan,” kata Prof Sofyan.

Rektor Sofyan mengungkapkan publikasi ilmiah yang dihasilkan harus bereputasi internasional. Sehingga produk karya ilmiah berbentuk jurnal atau riset tersebut bisa dibaca oleh orang di seluruh dunia.

“Harapannya ini nanti sampai pada seri yang kesekian katakanlah ke 15 pas kita masuk di world class university akan menjadi saksi sejarah. Satu sisi kita mempunyai instrumen mengukur world class di sisi lain kita barengi dengan aktivitas ilmiah melalui seminar internasional,” jelas Prof Sofyan.

Program terobosan pengembangan talenta inovasi ini dikemas dalam bentuk konferensi internasional ISETH 2021 yang diikuti oleh sebanyak 650 partisipan dari berbagai pembicara belahan dunia. Partisipan tersebut diikuti oleh 356 umum luar negeri dan dalam negeri, dan 347 diantaranya adalah mahasiswa UMS program Sarjana, 24 dari partisipan level dunia, dan dengan melibatkan 3 keynote speakers 33 invited dunia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *