Kuala Lumpur, 2 Agustus 2024
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah diamanatkan sebagai koordinator untuk Program Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional (PkM KI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) Angkatan ke-11. Program ini berlangsung di tiga lokasi di Malaysia, yaitu Semenanjung Kuala Lumpur, Penang, dan Johor Baru.
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, S.E., M.Hum., yang juga merupakan Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (LPTK PTMA), menjelaskan bahwa program ini melibatkan 60 mahasiswa dari 16 PTMA dan 24 dosen pendamping. Mereka akan melaksanakan tugas mereka di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Penang dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
Menurut Prof. Harun, para peserta program akan berfokus pada tugas kemanusiaan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak di 20 Sanggar Belajar (SB). Mereka akan berbaur dengan masyarakat, mendampingi, dan merasakan semangat anak-anak SB yang memiliki tekad kuat untuk mendapatkan pendidikan, meskipun selama ini belum mendapatkan hak pendidikan yang memadai.
Program ini akan berlangsung selama satu bulan, dari 31 Juli 2024 hingga 28 Agustus 2024. Selama periode ini, mahasiswa dan dosen akan terlibat langsung dalam kegiatan edukatif di berbagai SB.
Dalam kesempatan penerimaan program di KBRI Kuala Lumpur, Prof. Firdaus, Atdikbud RI, bersama Ibu Friny Napasty, Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan Ustadz Shohenuddin sebagai Koordinator Program, menyebut bahwa inisiatif ini bisa disebut sebagai Duta Diplomasi dan Proyek Kemanusiaan Internasional. Prof. Firdaus menekankan bahwa program ini bukan hanya tentang pengabdian, tetapi juga berjuang dalam menghadapi keterbatasan fasilitas pendidikan di Malaysia, di mana banyak anak-anak Indonesia tidak dapat mengakses layanan pendidikan yang memadai akibat dokumen yang tidak lengkap.
Prof. Firdaus juga menjelaskan bahwa KBRI tidak dapat melegalkan atau mendirikan sekolah resmi di Malaysia, namun mereka berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan dasar agar anak-anak usia sekolah tidak tertinggal dalam hal keterampilan baca, tulis, dan berhitung serta memiliki pemahaman tentang negara mereka. Selain itu, mahasiswa KKN tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga berusaha untuk mendapatkan beasiswa bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dr. M. Hidayatullah, Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang mewakili ALPTK PTMA, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah nyata dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan. KBRI, Konsorsium KKN KI, dan PkM KI, serta pengelola SB di Penang dan Kuala Lumpur, sepakat untuk melanjutkan program ini di masa mendatang karena nilai manfaatnya yang besar.